kesehatan

Pegagan Pembawa Umur Panjang
(salah satu bahan JANTUFIT-ahlinya jantung sehat-)

Pegagan bernama Latin Centella asiatica L. Orang Jawa menyebutnya antanan atau ganggagan, sedangkan orang Sunda menamainya antanan gede.
Setiap orang pasti ingin tetap sehat meski usia bertambah. Untuk hal ini, Anda bisa memanfaatkan pegagan. Selain mampu meningkatkan kerja organ, tanaman merambat ini juga baik untuk memperlambat risiko kepikunan.

Bangsa Asia, terutama China, terkenal dengan kemampuan meramu tanaman obat guna meningkatkan kualitas kesehatan dan mempertahankan umur panjang. Pegagan (daun, batang, dan akarnya) termasuk yang sering dikonsumsi orang China untuk tujuan itu, sebagai lalapan atau bahan baku sayur. Itu karena pegagan dipercaya memiliki khasiat sehat dan panjang umur.

Di Indonesia, tanaman bernama Latin Centella asiatica L ini cukup dikenal. Orang Jawa menyebutnya antanan atau ganggagan, sedangkan orang Sunda menamakannya antanan gede. Masyarakat secara tradisional memakainya untuk pengobatan. Tanaman ini bisa dikonsumsi dalam bentuk segar, diramu, dimasak, atau dijus.

Pegagan lebih suka tempat yang lembab, di sekitar pekarangan rumah atau di sepanjang tepi sungai. Tanaman daerah tropis ini berbunga sepanjang tahun. Bentuk daunnya bulat, batangnya lunak, beruas, dan menjalar hingga bisa mencapai semeter tingginya. Bagian yang sering dimanfaatkan adalah daunnya.

Makanan otak
Pegagan telah dimanfaatkan sebagai obat terutama oleh masyarakat India, Pakistan, Malaysia, dan sebagian Eropa Timur sejak ribuan tahun lalu. Tanaman ini dipercaya bisa menambah ketahanan tubuh, membersihkan darah, dan memperlancar urine.

Orang-orang Timur Jauh di Eropa menggunakannya untuk menyembuhkan lepra (penyakit menular kronis karena Mycobacterium leprae) dan tuberkulosis (TBC). Manfaat penting lainnya adalah memberi efek positif bagi daya rangsang saraf otak dan memperlancar aliran darah pada pembuluh otak. Tanaman ini juga dipercaya bisa menanggulangi luka bakar, sirosis hati, keloid, skleroderma, gangguan pembuluh vena, lupus, dan meningkatkan fungsi mental.

Saat ini pegagan sering dimanfaatkan sebagai tonik (penguat) daya tahan otak dan saraf. Tanaman ini digunakan secara oral dan topikal untuk meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises, dan salah urat.

Seperti diungkapkan Ki Sukma Muhammad, pengembang teh pegagan, herba ini mampu mempertahankan daya ingat dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan senyawa glikosida triterpenoida dan beberapa mineralnya terbukti berguna bagi daya tahan tubuh dan daya ingat. Pegagan juga dapat membantu menyeimbangkan tingkat energi serta menurunkan gejala stres dan depresi.

Dari uji klinis di India, tanaman ini dapat meningkatkan IQ dan kemampuan mental, serta menanggulangi lemah mental pada anak-anak. Penelitian lain membuktikan, centella dapat meningkatkan kemampuan belajar dan memori. Karena manfaatnya itu, tanaman ini juga dikenal sebagai "makanan otak".

Di antara sekian banyak kandungan bahan aktif pada centella, seperti asam bebas, mineral, vitamin B dan C, bahan utama yang dikandungnya adalah steroid, yaitu triterpenoid glycoside. Triterpenoid mempunyai aktivitas penyembuhan luka yang luar biasa. Beberapa bahan aktif akan meningkatkan fungsi mental melalui efek penenang, antistres, dan anticemas.

Asiatosida berfungsi memperbaiki sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan ikat. Dosis tinggi dari glikosida saponin akan menghasilkan efek pereda nyeri. Saponinnya bermanfaat memengaruhi kolagen, misalnya dalam menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan.

Perpanjang usia
Manfaat yang berkaitan dengan fungsi saraf dan otak telah dibuktikan lewat berbagai penelitian. Sebanyak 30 pasien anak-anak yang menderita lemah mental menunjukkan kemajuan cukup berarti setelah diberi ramuan centella selama 12 minggu. Sebanyak enam pasien sirosis hati menunjukkan perbaikan (kecuali yang kronis) setelah dua bulan meminumnya.

Penelitian lain menunjukkan, berbagai penyakit, seperti skleroderma, gangguan pembuluh vena, dan gangguan pencernaan, rata-rata dapat disembuhkan dengan ramuan itu hingga 80 persen setelah 2-18 bulan. Pada orang dewasa dan tua, penggunaan centella sangat baik untuk membantu memperkuat daya kerja otak, meningkatkan memori, dan menanggulangi kelelahan.

Centella juga bermanfaat bagi anak-anak dengan attention deficit disorder (ADD). Ini karena adanya efek stimulasi pada bagian otak sehingga meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi dan fokus. Di samping itu juga mempunyai efek rileksasi pada sistem saraf yang overaktif.

Dalam pengobatan Ayurveda di India, tanaman ini dikenal sebagai herba awet muda dan memperpanjang usia. Hal ini terbukti dari pengamatan, gajah yang kita kenal memiliki umur panjang karena satwa ini makan banyak centella. Bahan aktif dalam daun pegagan masih baik, dalam keadaan segar dan kering.

Tertarik melirik pegagan? Jika mau melengkapi koleksi apotek hidup Anda, perawatannya tak sulit, kok. Tinggal ditanam di pot yang agak lebar karena pegagan tumbuh menjalar.
 — bersama Pemasaran Naturafit dan 3 lainnya diCv naturafit.

Foto: Pegagan Pembawa Umur Panjang
(salah satu bahan JANTUFIT-ahlinya jantung sehat-)
 
Pegagan bernama Latin Centella asiatica L. Orang Jawa menyebutnya antanan atau ganggagan, sedangkan orang Sunda menamainya antanan gede. 
  Setiap orang pasti ingin tetap sehat meski usia bertambah. Untuk hal ini, Anda bisa memanfaatkan pegagan. Selain mampu meningkatkan kerja organ, tanaman merambat ini  juga baik untuk memperlambat risiko kepikunan.

Bangsa Asia, terutama China, terkenal dengan kemampuan meramu tanaman obat guna meningkatkan kualitas kesehatan dan mempertahankan umur panjang. Pegagan (daun, batang, dan akarnya) termasuk yang sering dikonsumsi orang China untuk tujuan itu, sebagai lalapan atau bahan baku sayur. Itu karena pegagan dipercaya memiliki khasiat sehat dan panjang umur.

Di Indonesia, tanaman bernama Latin Centella asiatica L ini cukup dikenal. Orang Jawa menyebutnya antanan atau ganggagan, sedangkan orang Sunda menamakannya antanan gede. Masyarakat secara tradisional memakainya untuk pengobatan. Tanaman ini bisa dikonsumsi dalam bentuk segar, diramu, dimasak, atau dijus. 

Pegagan lebih suka tempat yang lembab, di sekitar pekarangan rumah atau di sepanjang tepi sungai. Tanaman daerah tropis ini berbunga sepanjang tahun. Bentuk daunnya bulat, batangnya lunak, beruas, dan menjalar hingga bisa mencapai semeter tingginya. Bagian yang sering dimanfaatkan adalah daunnya. 

Makanan otak
Pegagan telah dimanfaatkan sebagai obat terutama oleh masyarakat India, Pakistan, Malaysia, dan sebagian Eropa Timur sejak ribuan tahun lalu. Tanaman ini dipercaya bisa menambah ketahanan tubuh, membersihkan darah, dan memperlancar urine. 

Orang-orang Timur Jauh di Eropa menggunakannya untuk menyembuhkan lepra (penyakit menular kronis karena Mycobacterium leprae) dan tuberkulosis (TBC). Manfaat penting lainnya adalah memberi efek positif bagi daya rangsang saraf otak dan memperlancar aliran darah pada pembuluh otak. Tanaman ini juga dipercaya bisa menanggulangi luka bakar, sirosis hati, keloid, skleroderma, gangguan pembuluh vena, lupus, dan meningkatkan fungsi mental. 

Saat ini pegagan sering dimanfaatkan sebagai tonik (penguat) daya tahan otak dan saraf. Tanaman ini digunakan secara oral dan topikal untuk meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises, dan salah urat. 

Seperti diungkapkan Ki Sukma Muhammad, pengembang teh pegagan, herba ini mampu mempertahankan daya ingat dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan senyawa glikosida triterpenoida dan beberapa mineralnya terbukti berguna bagi daya tahan tubuh dan daya ingat. Pegagan juga dapat membantu menyeimbangkan tingkat energi serta menurunkan gejala stres dan depresi. 

Dari uji klinis di India, tanaman ini dapat meningkatkan IQ dan kemampuan mental, serta menanggulangi lemah mental pada anak-anak. Penelitian lain membuktikan, centella dapat meningkatkan kemampuan belajar dan memori. Karena manfaatnya itu, tanaman ini juga dikenal sebagai "makanan otak". 

Di antara sekian banyak kandungan bahan aktif pada centella, seperti asam bebas, mineral, vitamin B dan C, bahan utama yang dikandungnya adalah steroid, yaitu triterpenoid glycoside. Triterpenoid mempunyai aktivitas penyembuhan luka yang luar biasa. Beberapa bahan aktif akan meningkatkan fungsi mental melalui efek penenang, antistres, dan anticemas. 

Asiatosida berfungsi memperbaiki sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan ikat. Dosis tinggi dari glikosida saponin akan menghasilkan efek pereda nyeri. Saponinnya bermanfaat memengaruhi kolagen, misalnya dalam menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan. 

Perpanjang usia 
Manfaat yang berkaitan dengan fungsi saraf dan otak telah dibuktikan lewat berbagai penelitian. Sebanyak 30 pasien anak-anak yang menderita lemah mental menunjukkan kemajuan cukup berarti setelah diberi ramuan centella selama 12 minggu. Sebanyak enam pasien sirosis hati menunjukkan perbaikan (kecuali yang kronis) setelah dua bulan meminumnya. 

Penelitian lain menunjukkan, berbagai penyakit, seperti skleroderma, gangguan pembuluh vena, dan gangguan pencernaan, rata-rata dapat disembuhkan dengan ramuan itu hingga 80 persen setelah 2-18 bulan. Pada orang dewasa dan tua, penggunaan centella sangat baik untuk membantu memperkuat daya kerja otak, meningkatkan memori, dan menanggulangi kelelahan. 

Centella juga bermanfaat bagi anak-anak dengan attention deficit disorder (ADD). Ini karena adanya efek stimulasi pada bagian otak sehingga meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi dan fokus. Di samping itu juga mempunyai efek rileksasi pada sistem saraf yang overaktif. 

Dalam pengobatan Ayurveda di India, tanaman ini dikenal sebagai herba awet muda dan memperpanjang usia. Hal ini terbukti dari pengamatan, gajah yang kita kenal memiliki umur panjang karena satwa ini makan banyak centella. Bahan aktif dalam daun pegagan masih baik, dalam keadaan segar dan kering.

Tertarik melirik pegagan? Jika mau melengkapi koleksi apotek hidup Anda, perawatannya tak sulit, kok. Tinggal ditanam di pot yang agak lebar karena pegagan tumbuh menjalar.


Benarkah pembalut herbal efektif mencegah kanker serviks???#

Maraknya klaim pembalut herbal yang digembar-gemborkan, efektif untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Kemudian berita bahwa banyak pembalut di pasaran berbahan baku daur ulang kertas bekas dan pulp (bubur kertas). Dalam proses daur ulang tersebut, banyak bahan kimia digunakan dalam proses pemutihan kembali (bleaching), menghilangkan bau, dan proses sterilisasi kuman-kuman pada kertas bekas. Pembalut yang diproduksi banyak mengandung zat dioxin yang berbahaya, serta tidak dijamin steril, sehingga diduga dapat menyebabkan terjadinya gangguan organ reproduksi perempuan.

Sedangkan menurut produsen pembalut herbal :
Pembalut herbal merupakan pembalut yang terbuat dari 100% kapas bekualitas tinggi dengan kandungan berbagai bahan herbal alami yang sehat, aman, memiliki daya serap tinggi, dan dapat digunakan untuk mencegah cancer servik dan mengatasi berbagai macam masalah kewanitaan. Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan, pembalut herbal dijual dengan harga yang relatif jauh lebih mahal daripada pembalut biasa.

Hmmmm....

Benarkah klaim pembalut herbal efektif mencegah kanker servik ? Tidak, karena :
1. Faktor resiko kanker serviks adalah infeksi HPV, berhubungan seksual dengan banyak pasangan, melakukan hubungan seksual saat usia dini, penyakit seksual menular lain, sistem imun tubuh yang lemah, merokok dll
2. Cara yang terbaik untuk mengurangi resiko terkena kanker serviks adalah dengan mengenali faktor-faktor resiko kanker serviks dan menghindari faktor-faktor tersebut.
3. Pembalut herbal bukan solusi yang efektif dalam mencegah kanker serviks
4. Jenis pembalut yang digunakan tidak berpengaruh terhadap insiden kanker serviks.
5. Pembalut herbal hanya melindungi alat kelamin wanita pada bagian luar saja.
6. Antibakteri di pembalut hanya bekerja pada bagian luar alat kelamin wanita dan tidak memberikan pengaruh langsung pada serviks
7. Tidak ada satupun kajian ataupun diskusi internasional yang membahasnya.
8. Belum ada kajian ilmiah internasional yang membuktikan hipotesis bahwa pembalut herbal dapat mencegah kanker serviks.
9. Sebagian besar ahli kesehatan mengatakan itu hanyalah trik dagang saja

Namun, kita tetap waspada...
Meski belum ada data akurat mengenai hipotesa “pembalut mengandung dioksin bisa memicu kanker serviks atau kanker leher rahim”, sebaiknya para perempuan berhati-hati, tapi tidak berlebihan.

Tes Dioksin pembalut :
1. Lapisan dalam pembalut (seperti kapas) dibuka kemudian dimasukan dalam air.
2. Jika hancur dalam air dan airnya keruh berarti berdioksin. Sebaliknya, jika tidak hancur, pembalut itu aman dipakai.

Bagaimana dengan pembalut kain (yang kita buat sendiri lho yaa) ?
1. Sehat, 100% bebas dioxin
2. Hemat dan tahan lama, bisa dicuci ulang terus menerus.
3. Ramah lingkungan dan turut menyelamatkan bumi kita
4. Higienis, karena kita yang mencucinya, menguji kebersihannya dengan cara mencuim baunya, melihat ada tidaknya warna noda tersisa dan meraba keringnya permukaan setelah pencucian.

Pilihan ditangan kalian, saudariku...

Al faqiirah ila maghfirati Rabbihaa

- ummu sulaym ferihana -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar